MASALAH -MASALAH ANAK SD
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Anak yang sulit bergaul (sosialisasi)
adalah sebuah proses di mana kita belajar melalui interaksi dengan orang lain,
tentang cara berpikir, merasakan, dan bertindak, di mana kesemuanya itu
merupakan hal-hal yang sangat penting dalam menghasilkan partisipasi sosial
yang efektif.
Peran sosialisasi dalam kehidupan
manusia sangat penting, antara lain mampu memberikan dasar bagi manusia untuk
berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat dan mampu melestarikan kehidupan
masyarakat itu sendiri. Tanpa adanya sosialisasi, mustahil
manusia untuk mengembangkan kehidupan sosial dengan sesamanya. Sementara itu,
tanpa adanya sosialisasi nilai-nilai budaya maka generasi penerus akan
kesulitan menemukan identitas budayanya.
Ada beberapa syarat terjadinya
sosialisasi, antara lain sebagai berikut. Pertama, secara biologis memungkinkan
manusia untuk selalu mengadakan pembelajaran. Ia lebih mudah beradaptasi dengan
lingkungan yang senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Sosialisasi manusia
senantiasa
berkembang seiring dengan perkembangan
biologisnya. Kedua, lingkungan yang baik juga akan mempermudah manusia dalam
bersosialisasi. Sosialisasi dilakukan manusiasejak ia dilahirkan di dunia.
Semenjak bayi, manusia telah hidup dalam lingkungan sosial. Oleh karena itu,
fungsi
sosialisasi adalah mengalihkan segala
macam informasi yang ada dalam masyarakat tersebut kepada anggota-anggota
barunya agar mereka dapat segera dapat berpartisipasi di dalamnya. Artinya,
yang disosialisasikan oleh manusia adalah kebudayaan yang berintikan nilai yang
berkaitan dengan hal baik dan buruk serta norma yang berkaitan dengan aturan
baku yang harus di patuhi manusia sosialisasi bias
berlangsung karena peran institusi media.
B.
Rumusan
Masalah
a.
Apa saja
masalah-masalah yang dialami anak SD dalam bergaul
b.
Faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi timbulnya masalah anak SD dalam bergaul
c.
Bagaimana cara
menanggulangi masalah yang terjadi pada murid tersebut?
C.
Tujuan
dan Manfaat
a.
Memenuhi tugas
mata kuliah Pemahaman Individu Teknik Non Tes.
b.
Untuk mengetahui
masalah-masalah yang dialami anak SD dalam bergaul
c.
Untuk mengetahui
faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab timbulnya masalah pada siswa SD,
khususnya dalam bergaul
d.
Untuk mengetahui
cara menanggulangi masalah yang terjadi.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN
A.
Kajian
Teori
1.
Pengertian
bergaul (
Sosialisasi )
Sosialisasi
dapat diartikan sebagai suatu proses yang dapat membantu individu supaya dapat
diterima dalam kelompoknya melalui proses belajar dan penyesuaian diri. Upaya yang
dapat dilakukan individu supaya ia dapat diterima dalam kelompoknya adalah
dengan cara belajar dan menyesuaikan diri (adaptasi).
Berikut beberapa definisi mengenai sosialisasi.
· Charlotte Buller sosialisasi adalah proses yang membantuk individu-individu
belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan berfikir kelompoknya
agar dia dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.
· Peter l. Berger sosialisasi adalah suatu proses ketika seorang anak
belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.
· Soerjono Soekanto sosialisasi merupakan proses mengkomunikasikan
kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.
2.
Jenis-jenis Sosialisasi
Secara umum,
sosialisasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
a. Sosialisasi primer
a. Sosialisasi primer
yaitu
sosialisasi yang pertama kali dijalani oleh seorang individu sejak masih kecil.
Hampir semua individu mendapatkan sosialisasi primer di dalam lingkungan
keluarga. Sosialisasi ini menjadi jembatan untuk memasuki lingkungan masyarakat
yang lebih luas.
b. Sosialisasi sekunder
yaitu
sosialisasi tahap berikutnya yang dijalaninya di masyarakat yang lebih luas. Di
dalam masyarakat ini, seorang individu diperkenalkan terhadap sektor-sektor
baru dalam dunia objektif masyarakat. Sekolah, merupakan salah satu tempat di
mana seorang individu menjalani sosialisasi sekundernya yang bersifat formal.
3. Tahap-tahapan dalam Sosialisasi
a) Tahap Persiapan (Preparatory
Stage)
Tahap persiapan dimulai sejak anak
dilahirkan. Sejak saat itu, seorang anak dipersiapkan untuk mengenal dunia
sosialnya serta untuk memahami tentang dirinya. Pada tahap ini, sosialisasi
dilakukan dengan cara meniru apa yang diucapkan oleh orang-orang yang ada di
sekitarnya, meskipun belum sempurna dan belum mengerti penuh apa maknanya.
b) Tahap Meniru (Play Stage)
Pada tahap ini seorang anak mulai
melakukan peniruan terhadap apa yang dilihat dan didengarnya, meskipun belum
sempurna. Mungkin kalian masih ingat saat kalian memainkan peranan ibu dengan
boneka-boneka milik kalian bukan? Atau kalian perhatikan anak-anak kecil yang
sedang berperan sebagai ibu, mungkin kalian akan merasa lucu, karena
ucapan-ucapannya pada boneka itu merupakan pengulangan kata-kata yang diucapkan
oleh ibunya sendiri.
c) Tahap Siap Bertindak (Game Stage)
Pada tahap ini
sosialisasi dilakukan dengan penuh kesadaran, sehingga proses peniruan
(imitasi) terhadap orang lain mulai berkurang. Kesadaran tentang pentingnya
kerja sama dalam sebuah kelompok menyebabkan seseorang lebih banyak menjalin
interaksi dengan orang lain. Dengan kata lain, pada tahap ini, seseorang sudah
mampu berpartisipasi aktif di masyarakatnya.
d) Tahap Penerimaan Norma Kolektif
(Generalized Other)
Selain mampu
berpartisipasi aktif di masyarakatnya, pada tahap ini seseorang mulai menyadari
bahwa dirinya merupakan bagian dari masyarakat yang diatur oleh berbagai norma
sosial. Oleh karena itu, dia mampu menempatkan dirinya pada masyarakat luas.
Jika seseorang sudah mencapai tahap ini, dapat dikatakan sebagai orang dewasa.
4. Agen
Sosialisasi
Agen
sosialisasi adalah pihak-pihak yang melaksanakan sosialisasi. Dapat juga
disebut sebagai media sosialisasi. Dalam proses sosialisasi ada beberapa
agen atau media yang memiliki peranan sangat penting.
a)
Keluarga
Keluarga
merupakan media sosialisasi primer, tempat seseorang pertama kali mendapatkan
bekal tentang pengetahuan, nilai-nilai, dan norma-norma yang ada dalam
masyarakat. Dalam keluarga, seseorang diarahkan untuk menjadi pribadi yang
dapat berinteraksi dengan pribadi yang lain sesuai dengan harapan masyarakat.
Keluarga menjadi peletak dasar-dasar nilai dan norma yang berlaku di
masyarakat. Dengan demikian keluarga memiliki peranan besar dan paling
berpengaruh dalam membentuk kepribadian seseorang.
b)
Teman sepermainan/ teman sebaya
Teman
sepermainan merupakan sekelompok orang yang biasanya memiliki rentang usia
hampir sama. Teman sepermainan menjadi media sosialiasi kedua yang pengaruhnya
sangat besar setelah keluarga. Bagi kelompok remaja, teman sepermainan sangat
penting artinya, karena dalam kelompok ini mereka \empelajari
bagaimana cara berinteraksi dengan orang lain tanpa pengawasan langsung dari
orang tua dan guru. Mungkin kalian dapat melihat perbedaan dalam pergaulan
sehari-hari, ada orang yang mudah sekali beradaptasi dengan lingkungannya,
namun ada pula yang kurang bisa menyesuaikan diri. Proses penyesuaian diri
dapat berjalan efektif jika kita sering berinteraksi dengan orang lain.
c)
Sekolah
Sekolah
merupakan media sosialisasi sekunder yang bersifat formal. Pada masyarakat modern,
peranan sekolah menjadi sangat penting artinya bagi kelangsungan proses
sosialisasi. Hal ini terjadi akibat banyak bermunculannya sekolah-sekolah
terpadu, yang memungkinkan seorang anak lebih banyak memanfaatkan waktunya di
sekolah dibandingkan di rumahnya sendiri. Sebagai media sosialisasi, sekolah
memiliki arti penting seperti berikut ini.
1.
Memberikan pengetahuan dan
keterampilan untuk mengembangkan daya intelektual agar siswa dapat hidup layak
di masyarakat.
2.
Membentuk kepribadian siswa agar
sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
d)
Media massa
Peranan
media massa seperti TV, radio, film, buku, serta media massa yang lainnya
memiliki peran yang tak kalah pentingnya sebagai agen sosialisasi. Apa yang
ditonton atau dibaca seseorang akan berpengaruh terhadap perkembangan
pengetahuan, kepribadian, dan intelektualitas seseorang.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Nama Sekolah : SD Negeri 1 Pandansurat
Kepala
sekolah :
Dra.WIDAYATI
Kelas : IV ( EMPAT )
Jumlah murid : 15 Murid
Terbagi atas : 8 murid perempuan dan 7 murid laki-laki
Permasalahan : Siswa yang mengalami sulitnya bergaul dengan teman sekelasnya
1.
Isian Sosiometri
ISIAN
SOSIOMETRI
NAMA :
TEMAN DEKAT :
|
2.
Sosiogram
5. 5.
7. 7.
9. 9.
12. 12.
13. 13.
14. 14.
15. 15.
.
BINTANG/POPULER
|
6, 12, 9
|
Jumlah
3
Orang
|
TERISOLASI
|
1,
7,
8,
11,
13
|
Jumlah
5 Orang
|
NEGLECTEE
|
2, 3, 4, 5, 10, 14, 15
|
Jumlah
7
Orang
|
SALING
MEMILIH
|
2-15, 3-14, 4-5, 6-9, 10-12
|
Jumlah
5
Orang
|
Keterangan :
·
Bintang/Populer adalah individu yang paling banyak menerima
pilihan.
·
Terisolasi adalah individu yang sama sekali tidak menerima
pilihan.
·
Neglectee adalah individu yang menerima pilihan relatif sedikit/
hanya satu.
·
Saling memilih adalah individu yang saling memilih satu sama
lain.
Tabel Sosiometri anak yang di sukai:
15
|
14
|
13
|
12
|
11
|
10
|
9
|
8
|
7
|
6
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
|
Memilih
Terpilih
|
|
|
|
i
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Aisyatun Rosyidah
|
i
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Anas Abdillah Fikri
|
|
i
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Anwar Fauzi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
I
|
|
|
|
|
4
|
Azanu Alfarizzi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
i
|
|
|
|
5
|
Ega Saputra
|
|
|
|
|
|
|
i
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Evita Wardatul Fauzi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
I
|
|
|
|
|
|
7
|
Futu Haturrahman
|
|
|
|
|
|
|
I
|
|
|
I
|
|
|
|
|
|
8
|
Kestriyani
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
I
|
|
|
|
|
|
9
|
Lailatus Syajidah
|
|
|
|
i
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
10
|
Miranti Shata Shabirah
|
|
|
|
I
|
|
|
|
|
|
I
|
|
|
|
|
|
11
|
Ibnu Sina
|
|
|
|
|
|
i
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
12
|
Revita Cahya Kamila
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
I
|
|
|
|
|
|
13
|
Siti Nurhasanah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
I
|
|
|
14
|
Sutrimo
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
I
|
|
15
|
Zul Fadin Al-Maadist
|
1
|
1
|
0
|
3
|
0
|
1
|
2
|
0
|
0
|
5
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
|
Jumlah
|
Tabel
Sosiometri anak yang tidak di sukai:
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
Aisyatun
Rosyidah
|
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
I
|
|
|
|
|
Anas
Abdillah Fikri
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
I
|
|
|
|
|
Anwar
Fauzi
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
I
|
|
|
|
|
Azanu
Alfarizzi
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
I
|
|
|
|
|
Ega
Saputra
|
5
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
I
|
|
|
|
|
Evita
Wardatul Fauzi
|
6
|
|
|
|
|
|
|
i
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Futu
Haturrahman
|
7
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
I
|
|
|
|
|
Kestriyani
|
8
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
I
|
|
|
|
|
Lailatus
Syajidah
|
9
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
I
|
|
|
|
|
Miranti
Shata Shabirah
|
10
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
I
|
|
|
|
|
Ibnu
Sina
|
11
|
|
|
|
|
|
|
i
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Revita
Cahya Kamila
|
12
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
I
|
|
|
|
|
Siti
Nurhasanah
|
13
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Sutrimo
|
14
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Zul Fadin
Al-Maadist
|
15
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Sosiogram
anak yang tidak di sukai:
Futu Laila
Kstriani
3.
Kesimpulan Hasil Penelitian
Bahwa di SD Negeri 1 Pandansurat
IV terdapat 5 murid yang sulit untuk bergaul dengan teman sebaya atau teman sekelasnya. Ada
banyak faktor-faktor yang penyebabnya. Dan faktor penyebabnya pun berbeda-beda,
di antaranya yaitu :
1.
Nama :
AISYATUN
ROSYIDAH
·
Penyebab
Dalam belajar motivasi yang di dapat
kurang, sehingga ia kurang termotivasi. Dalam keluarga ia seperti tertekan,
karena ia tinggal bersama dengan budenya. Ibunya sudah meninggal, ayahnya pergi
entah kemana meninggalkannya (tidak bertanggung jawab). Sehingga ia merasa kurang
mendapatkan perhatian.
·
Penanggulangan
Melakukan
pendekatan kepada siswa tersebut kemudian kita beri arahan agar siswa tersebut
dapat bersosialisasi dengan baik.
2.
Nama :
FUTU
HATURRAHMAN
·
Penyebab
Sebenarnya dia anak yang pendiam,
hanya tetapi dia kurang dapat berkomunikasi dengan teman-temannya. Dengan
teman-temannya ia selalu merasa minder, karena ia merasa bahwa ia merupakan
salah satu murid yang keluarganya kurang dalam fakto ekonomi. Sehingga ia merasa
malu untuk dekat dengan teman-temannya, akibatnya ia tidak memiliki teman dekat
di kelasnya.
·
Penanggulangan
Wali kelas harus dapat memotivasi
siswa tersebut agar memiliki rasa percaya diri dan mampu melakukan sosialisasi
dengan teman-temannya.
3.
Nama :
KESTRIYANI
·
Penyebab
Sebenarnya dia juga salah satu anak
yang pendiam dan tidak neko-neko di kelas, hanya saja ia merasa minder dan
tidak berani untuk bermain dengan teman laki-laki, sehingga ia hanya sering
main sendiri di kelas bahkan terkadang ia ikut main dengan teman-teman
perempuan.
·
Penanggulangan
Wali kelas berusaha menumbuhkan rasa
percaya diri anak tersebut. Langkah selanjutnya wali kelas mencoba mendekatkan
siswa tersebut dengan teman-teman laki-laki.
4.
Nama :
IBNU
·
Penyebab
Ibnu merupakan salah satu murid yang nakal,
pecicilan dan bahkan tidak mau di atur oleh gurunya. Saat proses KBM berlangsung
ia tidak mau mamperhatikan ketika guru sedang menerangkan materi pelajaran,
pada akhirnya ia tidak dapat mengerjakan tugas atau pun PR. Tugas PR yang
diberikan oleh guru, selalu ia kerjakan di sekolah melihat jawaban
teman-temannya. Dalam keluarga, orang tuanya kurang mendukung atau kurang perhatian
(masa bodah) terhadapnya.
·
Penanggulangan
Wali kelas memberikan pengertian
kepada orang tua siswa tersebut, agar memberikan perhatian yang lebih kepada
anaknya.
Wali
kelas memberi peringatan kepada siswa tersebut agar mau memperhatikan guru yang
sedang memberikan materi pelajaran.
5.
Nama :
SITI
NURHASANAH
·
Penyebab
Dia merupakan murid yang banyak
bicara, suka menyakiti perasaan teman-temannya atau perkataannya sering asal
ucap (asal ceplos). Sehingga teman-temannya lebih baik memilih untuk menghindar
dari pada tersakiti, karena teman-temannya sudah sering tersakiti oleh
perkataannya.
·
Penanggulangan
Diberi pengertian tentang bagaimana
cara bertingkah laku dan cara berbicara yang baik dengan teman-temannya. Agar
siswa tersebut tidak menyakiti hati teman-temannya lagi.
Catatan :
Untuk menanggulangi masalah ini wali
kelas merubah posisi duduk pada setiap muridnya. Kurang lebih dilakukan dalam 1
(satu) bulan sekali. Hal ini dilakukan selain untuk penanggulangan anak yang
sulit bersosialisasi namun juga untuk mencegah agar murid yang saling
berdekatan dalam sisi negatif (ribut/ ngobrol di kelas saat KBM berlangsung)
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan uraian yang telah
dikemukakan di atas dapat disimpulkan
bahwa:
1.
Sosialisasi merupakan suatu proses di mana individu mulai
menerima dan menyesuaikan diri dengan unsur-unsur kebudayaan (adat istiadat,
perilaku, bahasa, dan kebiasaan-kebiasaan) masyarakat, mulai dari lingkungan
keluarga sampai pada masyarakat luas. Proses sosialisasi yang dialami oleh
individu mampu membentuk kepribadian diri individu tersebut. Dengan kata
lain, sosialisasi merupakan salah satu proses dalam pembentukan kepribadian.
2.
Dari hasil observasi di atas dapat di simpulkan bahwa 5 dari
15 murid sulit
untuk dapat bergaul. Faktor-faktor diantaranya yaitu :
·
Kurang termotivasi dalam belajar.
·
Faktor ekonomi dalam keluarga.
·
Rasa minder, malu, dan tidak berani kepada teman-temannya.
·
Prilaku yang nakal, pecicilan, tidak mau diatur, bahkan
tidak mau mendengarkan guru yang sedang menerangkan materi pelajaran.
·
Banyak bicara dan kata-katanya sering menyakiti hati/
perasaan teman-temannya.
3.
Cara menanggulangi semua masalah tersebut yaitu dengan cara
pendekatan kepada setiap anak yang sulit bergaul Pendekantannya yaitu dengan
cara memberi nasehat baik secara umum (di dalam kelas) maupun secara individu
(memanggil anak tersebut).
B. Saran
Akhirnya tugas makalah ini dapat terselesaikan dengan
lancar, terimakasih kapada semua pihak yang telah membantu dan membimbing dalam
menyelesaikan tugas makalah ini. Semoga makalah ini dapat menjadi salah satu
sumber bacaan. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini. Besar harapan penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun,
demi menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Yulianto.2013.Pemahaman
Individu Teknik Non Test.Pringsewu:Cetakan
Sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar