Senin, 16 Mei 2016

PENGERTIAN MINAT



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Minat seringkali diartikan sama dengan perhatian ataupun kesenangan. Namun tidak berarti ketiga kata tersebut memiliki pengertian yang sama. Hanya saja ketiganya memiliki kaitan yang erat. Selain itu minat juga berkaitan dengan kebutuhan motivasi.

Dalam mengembangkan minat positif anak maka diperlukan sumber yang jelas mengenai proses perkembangan minat anak tersebut. Selain itu ciri-ciri minat anak sangat penting untuk diketahui agar dapat menyusun program pengembangan minat anak yang efektif, serta mempunyai kebijakan untuk menentukan kearah mana minat tersebut akan berkembang. Hal tentu perlu menggunakan metode atau cara yang cocok atau sesuai.

Seringkali orang tua maupun guru menghadapi anak yang tidak mempunyai      minat dalam hak belajar atau sekolah, namun hal tersebut tidak dapat dipahami dan dipikirkan jalan keluarnya.

Hal tersebut harus menjadi koreksi bagi orang tua dalam mengawasi anaknya sehingga jangan sampai mengandung efek bahaya. Bahaya-bahaya tersebut harus dikenali dan dioprediksi serta diidentifikasi oleh orang tua dan guru sehingga dapat menghindarinya dari sianak.

B.   Rumusan Masalah
1.      Apa itu minat?
2.      Faktor-faktor yang mempengarihi minat?
3.      Cara mengukur minat?

C. Tujuan
1.      Mampu memahami pengertian minat.
2.      Mampu  mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat.
3.      Mampu mengetahui cara untuk memgetatahu minat.

BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Minat
Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri.

Berdasarkan pada defisi diatas maka minat merupakan keadaan dimana seseorang menunjukkan keinginan ataupun kebutuhan yang ada dalam dirinya, hal tersebut dapat terlihat dari ciri-ciri yang nampak pada diri mereka dan cirri tersebut memunculkan arti yang terkadung didalamnya. Sardiman, menyatakan bahwa “minat timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan, melainkan timbul akibat dari partisapasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar untuk bekerja”. Dengan demikian minat akan selalu berkaitan dengan kebutuhan dan keinginan. Oleh karena itu yang penting bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa itu selalu butuh dan ingin terus belajar.

Rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Sehingga minat itu merupakan suatu dorongan yang timbul karena adanya perasaan senang terhadap sesuatu. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya.
Minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang di rangsang oleh kegiatanitu sendiri”.
 

Minat adalah : “Perasaan ingin tahu, mempelajari, mengagumi dan memiliki sesuatu. Disamping itu minat merupakan bagian dari ranah afeksi, mulai dari kesadaran sampai pada pilihan nilai. Minat “merupakan pengerahan perasaan dan menafsirkan untuk sesuatu hal”.
Berdasarkan definisi minat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat itu muncul karena ada perasaan tertarik terhadap sesuatu hal yang sedang dikerjakan atau suatu kegiatan, dengan demikian minat itu merupakan dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang terhadap suatu kegiatan yang membuat orang tersebut merasa tertarik. Jadi minat tidak timbul sendirian, ada unsur kebutuhan yang terkandung didalamnya. Selain itu minat akan muncul karena adanya dorongan atau motif dari orang lain.

Minat adalah “sumber motif yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan ketika bebas memilih”. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi berminat, kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun. Sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi minat bersifat sementara atau dapat berubah-ubah.

Crow & Crow dalam Wawan menjabarkan bahwa “minat dapat menunjukkan kemampuan untuk memperhatikan seseorang, suatu barang atau kegiatan atau sesuatu yang dapat memberi pengaruh terhadap pengalaman yang telah distimuli oleh kegiatan itu sendiri”. Minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan hasil dari turut sertanya dalam kegiatan tersebut. MINAT mempunyai hubungan yang erat dengan dorongan-dorongan, motif-motif dan respon-respon emosional.

Sementara minat pada orang dewasa menentukan aturan penting dalam perkembangan pribadi dan perilaku mereka. Minat adalah hal penting untuk mengerti individu dan menuntun aktivitas dimasa yang akan datang. Minat adalah perpaduan antara keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motif , Suatu aktivitas akan dilakukan atau tidak sangat tergantung sekali oleh minat seseorang terhadap aktivitas tersebut, disini nampak bahwa minat merupakan motivator yang kuat untuk melakukan suatu aktivitas. Minat adalah perhatian yang kuat, intensif dan menguasai individu secara mendalam untuk tekun melakukan suatu aktivitas.

Aktivitas akan dilakukan atau tidak, itu semua sangat tergantung oleh adanya minat, sehingga minat merupakan motivator kuat untuk melakukan suatu aktivitas. Minat ini berkaitan dengan keinginan dan kemauan yang selalu tumbuh dalam diri seseorang. Minat akan menolong seseorang untuk menentukan pilihan hidupnya, sehingga minat ini akan memunculkan perbedaan pilihan yang akan diambil oleh seseorang dengan orang lain, sehingga hal ini akan memunculkan karakteristik yang berbeda dalam diri seseorang dan akan membentuk suatu kebiasaan       yang berbeda dalam diri mereka.

Apabila seseorang menaruh perhatian terhadap sesuatu, maka minat akan menjadi motif yang kuat untuk berhubungan secara lebih aktif dengan sesuatu yang menarik minatnya. Minat akan semakin bertambah jika disalurkan dalam suatu kegiatan. Keterikatan dengan kegiatan tersebut akan semakin menumbuh kembangkan minat”.  Semakin sering minat diekspresikan dalam kegiatan maka semakin kuatlah ia”. Minat dapat menjadi sebab terjadinya suatu kegiatan dan hasil yang akan diperoleh. Natawijaya menyatakan bahwa minat adalah “suatu pemusatan perhatian secara tidak sengaja yang terlahir dengan penuh kemauan, rasa ketertarikan, keinginan, dan kesenangan”.

Suatu kegiatan yang dilakukan tidak sesuai minat akan menghasilkan prestasi yang kurang menyenangkan”. Dapat dikatakan bahwa dengan terpenuhinya minat seseorang akan mendapatkan kesenangan dan kepuasan batin yang dapat menimbulkan motif. Karakteristik individu yang memiliki minat tinggi terhadap sesuatu yaitu: adanya perhatian yang besar, memiliki harapan yang tinggi, berorientasi pada keberhasilan, mempunyai kebangggaan, kesediaan untuk berusaha dan mempunyai pertimbangan yang positif. Minat adalah “Rasa suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh, minat pada hakekatnya adalah penerimaan hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar dirinya, semakin kuat atau semakin dekat hubungan tersebut maka semakin besar minatnya”.

Minat sebagai pemusatan perhatian yang tidak sengaja yag terlahir dengan penuh kemauan dan tergantung dari bakat dan lingkungan”. Minat “sebagai kecenderungan yang relatif menetap sebagai bagian diri seseorang, untuk tertarik dan menekuni bidang-bidang tertentu”

Kesimpulan dari beberapa definisi di atas tentang minat, bahwa minat merupakan suatu perhatian khusus terhadap suatu hal tertentu yang tercipta dengan penuh kemauan dan tergantung dari bakat dan lingkungannya. Minat dapat dikatakan sebagai dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan yang dimiliki seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa sayang. Minat adalah “kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. ” Minat adalah “kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus yang disertai dengan rasa sayang”

B.  Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat
Minat dapat didefinisikan secara sederhana yaitu kecenderungan individu (siswa) untuk memusatkan perhatian rasa lebih suka dan rasa ketertarikan terhadap suatu objek atau situasi tertentu. Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi minat menurut Muhamad Surya (1999) adalah sebagai berikut :
1.         Faktor yang bersumber pada siswa itu sendiri.
2.         Tidak mempunyai tujuan yang jelas, Jika tujuannya belajar sudah jelas maka siswa cenderung menaruh minat terhadap belajar sebab belajar akan merupakan suatu kebutuhan dan cenderung menaruh minat terhadap belajar. Dengan demikian besar kecilnya minat siswa dalam belajar tergantung pada tujuan belajar yang jelas dari siswa.
3.         Bermanfaat atau tidaknya sesuatu yang dipelajari bagi individu siswa. Apabila pelajaran kurang dirasakan bermanfaat bagi perkembangan dirinya, siswa cenderung untuk menghindar.
4.         Suasana lingkungan sekolah sangat berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Suasana lingkungan disini termasuk iklim disekolah, iklim belajar, suasana, tempat dan fasilitas yang semuanya menimbulkan seseorang betah dan tertuju perhatiannya kepada kegiatan belajar mengajar.
5.         Faktor-faktor bersumber dari lingkungan keluarga dan masyarakat.
6.         Perhatian utama siswa dicurahkan kepada kegiatan-kegiatan diluar sekolah.

Menurut Slameto (2010:54) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat yaitu:
a.        Faktor Intern 
1.      Faktor jasmaniah seperti kesehatan dan cacat tubuh.
2.      Faktor psikologis sepertiperhatian, tertarik, aktivitas.

b.      Faktor Ekstern
1.      Faktor keluarga seperti cara orangtua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua dan latar belakang kebudayaan.
2.      Faktor sekolah seperti metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, keadaan gedung.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara garis besar minat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri (faktor ekstrinsic) dan faktor yang berasal dari luar individu tersebut (faktor ekstrinsic).

Faktor instrinsik terdiri atas rasa tertarik, perhatian dan   aktivitas.
Ketiga faktor instritik dari minat tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a.         Rasa Tertarik
Menurut sardiman (1984: 36) ketertarikan adalah proses yang dialami setiap individu tetapi sulit dijelaskan. Dzakir (1993: 216) menyampaikan, tertarik adalah suka atau senang, tetapi belum melakukan aktivitas.Berdasarkan dua pendapat ini, disimpulkan bahwa rasa tertarik merupakan rasa yang dimiliki setiap individu dalam ungkapan suka, senang dan simpati kepada sesuatu sebelum melakukan aktivitas, sebagai penilaian positif atau suatu objek.
b.        Perhatian
Perhatian didefinisikan oleh Sumadi Suryabrata (1982: 14) sebagai frekuensi dan kuantitas kesadaran yang menyertai aktivitas seseorang, sedangkan Dakir (1993: 144) mendefinisikan minat perhatian sebagai keaktifan peningkatan kesadaran seluruh jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada sesuatu, dan Bimo Walgito (2002: 98) mendefinisikan perhatian sebagai pemusatan dan konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada suatu objek. Berdasarkan tiga definisi tersebut, disimpulkan perhatian merupakan pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertentu kepada suatu objek, atau frekuensi dan kuantitas kesadaran peningkatan kesadaran seluruh
jiwa.
c.          Aktivitas
Tahap setelah siswa tertarik dan memberikan perhatian terhadap suatu objek atau kegiatan adalah bergabungnya siswa dalam kegiatan tersebut.Dalam penilaian ini aktivitas siswa berbentuk keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolavoli mini.

Faktor ekstrintik terdiri atas pengaruh dari lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan. Lingkungan keluarga yang memberikan pengaruh misalnya keadaan sosial ekonomi, serta cara orang tua mendidik anak merupakan sebagian contoh faktor keluarga yang mempengaruhi minat siswa. Pengaruh lingkungan sekolah misalnya kurikulum, metode mengajar yang digunakan guru, serta aturan dan disiplin sekolah.Adapun faktor masyarakat meliputi teman bergaul serta kegiatan siswa di masyarakat.

C.  Cara Mengukur Minat
Menurut Super dan Crities (dalam John Killis, 1998: 23-24), ada empat cara untuk menjaring minat dari subjek yaitu:
1.         Melalui pernyataan senang atau tidak senang terhadap aktivitas (expressed interest)pada subjek yang diajukan sejumlah pilihan yang menyangkut berbagai hal atau subjek yang bersangkutan diminta menyatakan pilihan yang paling disukai dari sejumlah pilihan.
2.         Melalui pengamatan langsung kegiatan-kegiatan yang paling sering dilkukan (manitest interst), cara ini disadari mengandung kelemahan karena tidak semua kegiatan yang sering dilakukan merupakan kegiatan yang disenangi sebagaimana kegiatan yang sering dilakukan mungkin karena terpaksa untuk memenuhi kebutuhan atau maksud-maksud tertentu.
3.         Melalui pelaksanaan tes objektif ( tested interest ) dengan coretan atau gambar yang dibuat.
4.         Dengan menggunakan tes bidang minat yang lebih dipersiapkan secara baku ( inventory ineterest )

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengadakan pengukuran minat individu. Berikut ini pendapat Wayan Narkancana dan M.Sumarsono (1982) dalam Atin Rostini (1999) mengenai pengukuran minat.
a.          Observasi
Pengukuran minat dengan menggunakan metode observasi mempunyai suatu keuntungan karena dapat mengamati minat anak-anak dalam kondisi yang wajar, jadi tidak dibuat-buat. Observasi dapat dilakukan dalam setiap situasi, baik dalam kelas maupun di luar kelas. Pencatatan hasil observasi dapat dilakukan selama observasi berlangsung. Observasi dilakukan t erhadap beberapa orang anak berdasarkan data yang telah terkumpulkan sebelumnya.
b.         Interview
Metode interview baik digunakan untuk mengukur minat anak, gemar memperbincangkan hobinya dan aktivitas lain yang menarik hatinya. Pelaksanaan interview sebaiknya dikaukan dalam situasi yang tidak formal, sehingga lebih santai dan bebas. Misalnya pada waktu istirahat di luar jam pelajaran, dengan kunjungan ke rumah-rumah dan lain-lain.

Penggunaan metode interview memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan data. Dengan metode interviu peneliti harus memikirkan tentang pelaksanaannya, karena menyebarkan angket kepada responden dan menghendaki jawaban tertulis, lebih mudah jika dibandingkandengan mengorek jawaban tertulis, lebih mudah jika dibandingkan dengan mengorek jawaban responden dengan bertatap muka.
c.         Kuesioner
Sebagian besar penelitian dilakukan dengan mengguna kan metode kuesioner sebagai pengumpul data. Kuesioner atau angket memang mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpul data. Penggunaan metode kuesioner akan menjadi baik asal cara dan pengadaannya mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam penelitian.











DAFTAR PUSTAKA



. (2008). Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: PT.Grasindo.
Sardiman. (2003) Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Ppersada



Tidak ada komentar:

Posting Komentar